Setiap detik sangatlah berarti. Demikianlah sampul film ini merangkum keseluruhan isinya. Sesuai dengan poster resminya, film ini menawarkan panorama indah khas bebatuan yang kerap menginspirasi fotografer untuk mengabadikan keseksian liukan karya air-angin-serta-tangan-pencipta. Film ini memang ditujukan bagi mereka yang berjiwa petualang. Dari awal hingga akhir suguhan alam liar khas padang batu Utah menjadi sajian utama dan kamera tidak henti-hentinya mengeksposnya dengan anggun.
Mengangkat kisah dari sebuah buku best seller berjudul Between a Rock and a Hard Place karya Aron Ralston, film ini sukses memperoleh berbagai nominasi seperti Gloden Globe Awards, Bristish Academy Film Awards, 83rd Academy Award, Broadcast Film Critics Awards. Hal ini tidaklah mengherankan, sebab film ini diproduseri dan disutradarai oleh Danny Boyle yang juga sukses menorehkan prestasi gemilang dalam sejarah perfilman melalui film Slumdog Millionaire. Kali ini, Boyle menggabungkan keindahan alam dengan kejadian tragis yang menimpa Aron Ralston.Film 127 Hours dimulai dengan persiapan Aron (James Franco) untuk menikmati akhir pekannya menelusuri Blue John Canyon, Canyonlands National Park, Utah tanpa diketahui seorang pun. Tempat tersebut layaknya rumah kedua baginya. Maka setelah memacu mobilnya di malam hari, ia pun melanjutkan dengan bersepeda pada paginya untuk mengambil jalan pintas yang menghemat waktu 45 menit. Perjalanan pun diteruskan dengan berjalan kaki menyusuri tebing batu yang sungguh artistik baik dari segi warna maupun formasi. Di tengah perjalanannya, ia berjumpa dengan Kristi (Kate Mara) dan Megan (Amber Tamblyn) yang tersesat. Sukses meyakinkan mereka berdua bahwa ia sangat familiar dengan daerah tersebut, ia pun menawarkan rute lain yang lebih menarik ketimbang petunjuk dari peta. Keduanya pun setuju. Maka dalam perjalanannya Aron pun menunjukkan sebuah sensasi baru yang telah lama diimpi-impikan kedua gadis tersebut.
Usai menemani mereka sampai tujuan mereka dan mendapat tawaran pesta sebagai ucapan terima kasih dari kedua gadis itu, Aron pun melanjutkan perjalanannya. Musibah pun menimpanya ketika sebuah batu besar tepat menimpanya tangannya serta menjebaknya di tebing batu seorang diri dengan persediaan minim. Berbagai upaya dilakukan Aron agar batu itu bergerak sehingga tangannya dapat ia keluarkan. Mulai dari memecah batu itu dengan pisau lipatnya sampai mengungkitnya dengan tali. Semuanya sia-sia. Ia pun memutuskan mengamputasi tangannya. Sayang, pisaunya terlalu tumpul bahkan untuk melukai kulitnya. Lalu ia mencoba kembali dengan menancapkan pisau tumpul itu. Berhasil memang, sayang masih ada tulang yang harus ia potong.
Aron pun menghabiskan waktunya dengan menghemat persediaannya. Ia pun terpaksa menampung air seninya untuk kemudian ia minum. Dari rekaman yang ia buat, terlihat Aron semakin tertekan dan delusional. Berbagai kesalahan masa lalu muncul menghantui pikirannya. Ia pun merenung di tengah padang batu yang maha sepi itu. Ia sadar bahwa apa yang ia alami merupakan pilihan yang telah ia buat. Hari berlalu dan ia pun semakin lemas. Namun hari kelima ia mengumpulkan keberanian serta kekuatannya untuk mematahkan lengannya lalu menyelesaikan amputasinya dengan memotong daging lengannya dengan pisau tumpul. Itulah satu-satunya pengorbanan agar ia dapat bebas. Sebagai kenang-kenangan ia pun mengabadikan onggokan tangannya melalui pocket camera yang ia bawa. Film pun berakhir dengan usahanya keluar dari padang batu nan gersang itu serta kehidupan Aron setelah kehilangan lengan kanannya.
Film 127 Hours sukses mendapatkan pujian dari berbagai kritikus dan termasuk film terbaik 2010. Maka, jangan sampai lewatkan film yang satu ini, apalagi bagi mereka yang berjiwa petualang.
Film 127 Hours sukses mendapatkan pujian dari berbagai kritikus dan termasuk film terbaik 2010. Maka, jangan sampai lewatkan film yang satu ini, apalagi bagi mereka yang berjiwa petualang.
Sutradara | Danny Boyle |
Produser | Christian Colson John Smithson Danny Boyle |
Berdasarkan Buku | Between a Rock and a Hard Place oleh Aron Ralston |
Dibintangi | James Franco |
Musik | A. R. Rahman |
Sinematografi | Anthony Dod Mantle Enrique Chediak |
Editor | Jon Harris |
Studio | Film4 HandMade Films |
Distributor | Fox Searchlight Picture (USA) Pathé (UK) |
Tanggal Rilis | 4 September 2010 (Festival Film Telluride), 12 November 2010 (USA, terbatas), 7 Januari 2011 (UK), 28 Januari 2011 (USA, global) |
Durasi | 94 menit |
Budget | $18 juta |
Pendapatan | $57.547.568 |
No comments:
Post a Comment